Laporan Chilcot | |
---|---|
Nama lain | Iraq Inquiry, Chilcot Inquiry |
Tanggal | Dengar pendapat: 24 November 2009 Laporan: 6 Juli 2016 | – 2 Februari 2011
Lokasi | London, Britania Raya |
Partisipan | Sir John Chilcot (ketua) Sir Lawrence Freedman Sir Martin Gilbert (meninggal ketika penyelidikan berlangsung) Sir Roderic Lyne Baroness Prashar |
Situs web | http://www.iraqinquiry.org.uk/ |
Laporan Chilcot (nama berasal ketua komite, Sir John Chilcot)[1][2] adalah hasil penyelidikan publik mengenai keterlibatan Britania Raya selama Perang Irak. Penyelidikan ini diumumkan pada 15 Juni 2009 oleh Perdana Menteri Gordon Brown.
Penyelidikan ini dilakukan oleh komite yang berasal dari Dewan Penasihat Britania Raya dengan berbagai keahlian di bidang tertentu untuk meninjau keterlibatan Britania Raya di Irak selama pertengahan tahun 2001 hingga Juli 2009. Penyelidikan mencakup eskalasi menuju konflik, aksi militer selama di Irak, dan setelah keterlibatan, dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana keputusan dibuat, untuk menentukan apa yang terjadi selama di sana, dan mencari pembelajaran agar jika dihadapkan pada situasi yang serupa di akan datang, pemerintah Britania Raya dapat merespons dengan cara yang efektif.[3] Sidang terbuka dari penyelidikan ini dimulai pada 24 November 2009 dan selesai pada 2 Februari 2011.
Pada tahun 2012, pemerintah memveto rilis dokumen mengenai rapat Kabinet ketika hari-hari menjelang invasi Irak pada tahun 2003 untuk penyelidikan. Bersamaan dengan hal itu, Kantor Luar Negeri Britania Raya berhasil mengajukan banding atas putusan hakim dan menghalangi pengungkapan percakapan antara George W. Bush dan Tony Blair sehari sebelum invasi. Pemerintah menyatakan pengungkapan percakapan tersebut akan mengganggu hubungan Britania Raya-Amerika Serikat.[4] Laporan dari Penyelidikan tersebut seharusnya dirilis ke masyarakat umum pada tahun 2014,[5] tetapi perundingan dengan Amerika Serikat yang sulit mengenai publikasi dokumen tersebut terus berlanjut.[6] Lord-in-Waiting Lord Wallace of Saltaire, atas nama pemerintah, mengatakan bahwa mempublikasikan laporan ketika menjelang pemilihan umum Mei 2015 bukanlah hal yang tepat.[7]
Pada bulan Agustus 2015, agenda mengenai Laporan Penyelidikan tersebut akan tertunda, mungkin hingga 2016, karena persyaratan hukum "Maxwellisasi", sehingga setiap orang yang dikritik dalam Laporan Penyelidikan tersebut dapat menyampaikan tanggapan atas kritik tersebut sebelum finalisasi dan publikasi laporan tersebut.[8] Chilcot menulis surat kepada David Cameron di bulan Oktober 2015, menyampaikan bahwa Laporan tersebut bisa selesai di bulan April 2016, dan diusulkan untuk dirilis pada bulan Juni atau Juli 2016.[9]
Pada tanggal 6 Juli 2016 Sir John Chilcot mempublikasikan laporan tersebut, setelah penyelidikan diumumkan lebih dari tujuh tahun yang lalu.[10] Laporan tersebut menyatakan bahwa Saddam Hussein bukanlah ancaman yang mendesak bagi kepentingan Inggris, hasil intelijen mengenai senjata pemusnah massal sangatlah lemah dan penuh ketidakpastian, bahwa masih ada kemungkinan untuk berdamai dengan Irak, Britania Raya dan Amerika Serikat tidak mengindahkan kewenangan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan bahwa perang di Irak adalah perang yang tidak perlu.[11][12]
© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search